Minggu, 30 November 2008

SuperSemar beredar di internet


(Foto: karodalnet.blogspot.com)
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) beredar melalui milis-milis dan blog di internet. Dari hasil scan, Supersemar itu tampak diketik di atas kertas yang sudah menguning dan kusut.

Dalam versi online ini, naskah Supersemar diketik di atas kertas berkop Presiden Republik Indonesia disertai logo padi dan kapas di atasnya. Selain logo padi dan kapas, ada juga logo burung Garuda di sisi kiri.

Berikut isi dan susunan lengkap Supersemar yang beredar di internet itu.



Presiden Republik Indonesia

SURAT PERINTAH

I. Mengingat :

1.1. Tingkatan revolusi sekarang ini , serta keadaan politik Nasional maupun Internasional.
1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Presiden/Panglima Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966.

II. Menimbang :
2.1. Perlu adanja ketenangan dan kestabilan Pemerintahan dan djalannja Revolusi.
2.2. Perlu adanja djaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI, dan Rakjat untuk memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi serta adjaran-adjarannja.

III. Memutuskan/Memerintahkan :

Kepada : LETNAN DJENDRAL SUHARTO MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT
Untuk : Atas Nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi :
1. Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terdjaminnja keamanan dan ketenangan, serta kestabilan djalannja pemerintahan dan djalannja Revolusi, serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris M.P.R.S. demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar Revolusi.

2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan Lain dengan sebaik-baiknja.

3. Supaja melaporkan segala sesuatu jang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung-djawabnja seperti tersebut diatas.

IV. Selesai.



Djakarta, 11 Maret 1966.


PRESIDEN/PANGLIMA TERTINGGI/PEMIMBIN BESAR
REVOLUSI/MANDATARIS M.P.R.S.

(Tandatangan Soekarno, red)

Sukarno

Minggu, 02 November 2008

Buku berjudul HM Misbach

Buku berjudul HM Misbach; Kisah Haji Merah dengan sampul buku bergambar palu arit tak ditemui di sentra toko buku Palasari Bandung. Karenanya para pedagang tak merasa risau dengan adanya instruksi penarikan buku tersebut oleh kejagung.

Kemarin, Kejagung mengeluarkan pernyataan bahwa buku yang semula karya skripsi seorang mahasiswa Fakultas Filsafat UGM Nor Hiqmah itu, tidak boleh beredar karena sampul buku bergambar palu arit yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Penelusuran detikbandung di sentra toko buku Palasari, Jalan Palasari, Minggu (2/11/2008), di beberapa toko buku tak ditemui buku yang bikin heboh tersebut. Misalnya di salah satu toko buku terbesar di Palasari, Bandung Book Centre (BBC).

Pemilik BBC Maizirwan mengatakan dirinya tak risau dengan adanya penarikan buku berjudul HM Misbach; Kisah Haji Merah dengan sampul buku bergambar palu arit tersebut. "Selain memang para pedagang sini engga menjual, kami juga tak ambil pusing kalau ada buku yan ditarik. Toh masih banyak buku lainnya yang bisa dijual," ujarnya.

Namun dia mengaku, dulu para pedagang sempat khawatir dengan adanya pelarangan sebuah buku mengenai aliran sesat. "Nah saat Ahmadiyah marak, kami disini sempat khawatir jika buku-buku tentang Islam pun ternyata dilarang beredar. Makanya kami sempat datangi polsek untuk bertanya mengenai buku," tuturnya